Foto: Istimewa |
Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sulistyo Wimbo Hardjito menegaskan, pihaknya tidak memikirkan potensi hilangnya pendapatan dari penghentian operasional bila ada suporter sepak bola yang memaksa naik KA.
Bagi PT KAI, tandasnya, keselamatan perjalanan menjadi hal utama sehingga semua potensi yang bisa mengganggu keamanan dan perjalanan KA akan ditekan seminimal mungkin.
"Yang menjadi masalah kan ada pihak yang menjadi lawan suporter sepak bola di sepanjang perjalanan sehingga timbul aksi lempar. Siapa yang mau bertanggung jawab akan hal itu?" tegas Sulistyo di sela-sela Penyerahan Rekor Dunia Kereta Batik oleh Muri di Stasiun Bandung, Jalan Kebon Kawung, Selasa (15/2/2010).
Ia mengatakan, akan komitmen untuk terus melakukan pelarangan bobotoh naik KA karena kerugian yang ditimbulkan sangat besar, baik korban jiwa, luka-luka, kerusakan aset warga, maupun aset PT KAI sendiri. Menurutnya, kerugian finansial PT KA akibat ulah suporter sepak bola mencapai miliaran rupiah per tahunnya.
Bahkan PT KA siap menghentikan operasionla KA jenis apapun, baik ekonomi maupun komersial bila ada kelompok suporter yang memaksa naik KA dari wilayahnya ke stadion sepak bola di kawasan lain.
"Kami akan terus melarang suporter sepak bola naik KA selama tidak ada pihak yang mau bertanggung jawab kalau ada apa-apa," tandas Sulistyo.
Sebelumnya, Direktur Operasi PT KAI mengeluarkan surat edaran pelarangan suporter sepak bola menggunakan fasilitas KA untuk meningkatkan keamanan dan perjalanan KA. Surat No LL 02/1/2/KA-2011 tertanggal 27 Januari 2011 itu ditujukan kepada seluruh Daerah Operasi (Daop) PT KAI di Pulau Jawa.[den]
0 komentar:
Posting Komentar